Faktor eksposi ( factor penyinaran ) terdiri dari kV ( kilo volt ),
mA ( mili Amper ) dan s ( second ) . kV adalah satuan beda potensial
yang diberikan antara katoda dan anoda didalam tabung Roentgen. KV akan
menentukan Kualitas sinar - x. mA adalah suatu arus tabung, dan s adalah
satuan waktu penyinaran. mAs akan menentukan kuantitas sinar - x.
1. Tegangan listrik (kV)
Tegangan
listrik (kV) adalah satuan beda potensial yang diberikan antara katoda
dan anoda didalam tabung Roentgen. kV atau Tegangan listrik akan
menentukan kualitas sinar-x dan daya tembus sinar-x, makin tinggi
besaran tegangan listrik yang di gunakan makin besar pula daya
tembusnya.
Dalam
menentukan tegangan listrik sebaiknya menggunakan tegangan optimal yang
mampu menghasilkan detail obyek tampak jelas. Hal-hal yang mempengaruhi
tegangan tabung adalah :
a. Jenis pemotretan
b. Ketebalan obyek
c. Jarak pemotretan
d. Perlengkapan yang digunakan
Efek yang terjadi sehubungan dengan kenaikan tegangan listrik (kV) adalah
a.Energi radiasi sinar-x akan meningkat, sehingga densitas pada film akan menigkat
b. Mengurangi kontras obye
c. Mengurangi dosis radiasi pada kulit sedangkan pada gonat meningkat
2. Arus dan waktu (mAs)
Arus
dan waktu adalah pekalian arus listrik (mA) dan waktu exposi (s), yang
mana besaran arus ini menentukan kuantitas radiasi. Dalam setiap
pemotretan pada berbagai bagian tubuh mempunyai besaran arus dan waktu
tertentu. Pada dasarnya arus tabung yang dipilih adalah pada mA yang
paling tinggi yang dapat dicapai oleh pesawat, agar waktu exposi dapat
sesingkat mungkin, sehingga dapat mencegah kekaburan gambar yang
disebabkan oleh pergerakan. Waktu exposi yang relatif panjang digunakan
pada teknik pemeriksaan yang khusus misalnya tomografi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran faktor eksposi adalah
1. Filter
Pada
umumnya tabung pesawat sinar-x diagnostik menggunakan filter inheret
dan biasanya di tambah dengan filter tambahan berupa aluminium yang
kalau di disatukan setara dengan 2 mm Al. Filter ini berfungsi menyaring
radiasi yang lemah. Sedangkan pada pemotretan yang menggunakan tegangan
yang rendah seperti pada teknik pemotretan mammografi, filter tambahan
tidak diperlukan akan tetapi pada pemotretan tegangan tinggi. Filter
tambahan perlu diperhitungkan.
2. Jarak pemotretan
Jarak dalam pemotretan terdiri atas:
a. Jarak fokus ke obyek (FOD = focus obyek distance)
b. Jarak obyek ke film (OFD = obyek film distance)
Bila OFD dijauhkan maka akan terjadi :
- Geometric unsharpness meningkat
- Magnifikasi (pembesaran) bertambah
c. Jarak fokus ke film ( FFD = focus film distance)
Memperpanjang jarak fokus ke film dapat menyebabkan:
-Mengurangi ketidaktajaman (kekaburan) gambaran yang disebabkan oleh faktor geometrik.
-Mengurangi magnifikasi (pembesaran) pada gambar terutama pada pemotretan thorax.
- Mengurangi dosis kulit pada pasien.
- Menaikkan arus dan waktu (mAs).
Untuk menentukan besaran mAs tehadap perubahan FFD dapat menggunakan rumus dibawah ini :
3. Luas lapangan penyinaran ( kolimasi)
Membatasi
dan mengurangi luas lapangan penyinaran pada suatu pemotretan akan
mengurangi jumlah radiasi hambur yang akan mempengaruhi kontras.
Pembatasan kolimasi disesuaikan dengan kebutuhan klinis.
4. Ukuran fokus
Pada
pesawat sinar-x diagnostik yang umum digunakan biasanya mempunyai dua
ukuran fokus yaitu fokus besar dan fokus kecil. Fokus besar digunakan
pada pemakain arus yang besar, sedangkan fokus kecil digunakan pada
pemakain arus kecil. Gambaran yang dihasilkan fokus kecil lebih tajam
dibandingkan dengan menggunakan fokus besar.
5. Film dan lembaran penguat (IS)
Kombinasi
film dan lembaran penguat harus dipilih dengan mempertimbangkan
kebutuhan akan detail dan kontras yang optimum, serta penggunaan dosis
radiasi sekecil mungkin. Biasanya digunakan kombinasi lembaran penguat
kecepatan sedang dan film cepat,sehingga faktor eksposi dapat
diperkecil.
6. Grid
Grid
merupakan alat untuk mengurangi atau mengeliminasi radiasi hambur agar
jangan sampai ke film. Grid terdiri dari lajur-lajur lapisan tipis
timbal yang di susun selang-seling diantara bahan yang tembus radiasi
misalnya plastik dan kayu. Grid digunakan terutama pada pemotretan yang
menggunakan mAs yang tinggi.
7. Jenis pemotretan
Faktor eksposi yang dipilih untuk suatu pemotretan tergantung pada :
a. Bagian tubuh yang akan diperiksa
b. Struktur yang akan difoto
c. Keadaan fisik pasien
8. Proses pengolahan film
Setiap
film harus diproses dengan teknik pengolahan film yang tepat, agar
dihasilkan gambaran yang baik. Proses pengolahan film ada dua macam
yaitu secara manual dan cara automatik. Faktor eksposi harus
mempertimbangkan proses pencucian yang digunakan serta umur cairan pada
proses pencucian film.
Selain
faktor perlengkapan di atas faktor eksposi juga dipengaruhi juga oleh
penggunaan gips pada pasien, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Gips basah (wet pop) mAs harus dinaikkan 4 kali dari biasa.
- Gips kering (dry pop) mAs harus dinaikkan 2 kali dari biasa.
Hubungan faktor eksposi dengan tebal tipisnya objek (rule of thumb).
a) kV
Tiap bertambah atau berkurang 1 cm ketebalan objek tubuh maka kV yang digunakan harus ditambah atau dikurangi:
2 kV jika kV < 80 kV
3 kV jika kV antara 80 kV sampai dengan 100 kV
4 kV jika kV > 100 kV
Catatan: pada mAs tetap FFD tetap dan yang lainnya juga tetap.
Menurut
teori Prof. Van Der Plats didalam bukunya Medical x-ray technic. Tiap
kenaikan 1 cm kenaikan tebal tubuh penambahan kV yang digunakan adalah
5% dari semula. Misalnya kenaikan 3 cm dengan 50 kV mula-mula jadi kV yg
akan yang gunakan adalah :
1,05 x 1,05 x 1,05 = 1, 576 atau 1,16
50 kV + (16% x 60)
50 + 8 = 58 kV
Catatan: pada mAs tetap FFD tetap dan yang lainnya juga tetap.
b) mAs
Menurut Prof. Van Der Plats tiap tebal objek bertambah atau berkurang 1 cm maka mAs juga bertambah atau berkurang 25%
contoh :
tebal dari 17 cm ke 20 cm menggunakan 20 mAs,
1,25 x 1,25 x 1,25 = 1,95
20 mAs + (95% x 20)
20 + 19 = 39 mAs
Jadi mAs yg digunakan adalah 39 mAs
Catatan: pada kV tetap FFD tetap dan yang lainnya juga tetap.
Hubungan penggunaan kV dengan mAs
Tiap kenaikan 10 kV, mAs harus dikurangi 50% pada pemeriksaan radiologi antara 30 – 60 kV untuk mendapatkan hasil yang sama.
Contoh :
60 kV dan 20 mAs akan mendapatkan hasil yang sama dengan 70 kV dan 10 mAs
Atau sebaliknya
60 kV dan 20 mAs akan mendapatkan hasil yang sama dengan 50 kV dan 40 mAs
Catatan: pada FFD tetap dan yang lainnya juga tetap.
sumber : http://ilmuradiologi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar